5 Cara Menghitung Gaji Karyawan dengan Mudah

Recruit First
Pengembangan Organisasi
08 Mar 2023
5 Cara Menghitung Gaji Karyawan dengan Mudah

Dalam dunia kerja, penghasilan atau gaji merupakan salah satu hal yang sangat penting bagi karyawan dan merupakan kewajiban yang harus diberikan oleh setiap pengusaha. Gaji sendiri kerap kali menjadi salah satu faktor penentu bagi setiap karyawan untuk menentukan apakah akan menerima offer yang diberikan atau tidak. Oleh karena itu, penting untuk memahami bagaimana cara menghitung gaji karyawan dengan benar.

Melalui artikel ini, kamu akan mempelajari bagaimana cara menghitung gaji karyawan dengan benar dan efektif. Namun sebelum itu, kamu harus mengetahui beberapa hal penting mengenai regulasi terkait penggajian karyawan berdasarkan hukum di Indonesia terlebih dahulu. Mari simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!

Regulasi Terkait Penggajian Karyawan

Regulasi terkait penggajian karyawan berdasarkan hukum di Indonesia mengacu pada Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja dan Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan. Berikut adalah beberapa poin penting dalam kedua regulasi tersebut terkait dengan penghitungan gaji karyawan.

1. UMP dan UMK

Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja menetapkan bahwa Upah Minimum Provinsi (UMP) dan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) harus ditetapkan setiap tahun oleh Gubernur dan Bupati/Wali Kota.

Kemudian, Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan menegaskan bahwa setiap perusahaan wajib membayar upah yang tidak kurang dari UMP atau UMK yang berlaku di daerah tempat perusahaan berada. Jika perusahaan tidak dapat membayar upah sesuai dengan UMP atau UMK, perusahaan harus memberikan tunjangan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

2. Pembayaran Gaji

Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan menegaskan bahwa pembayaran gaji harus dilakukan setiap bulan dan paling lambat pada tanggal 10 bulan berikutnya. Perusahaan harus memberikan bukti pembayaran gaji kepada karyawan yang memuat rincian gaji, jumlah potongan, dan jumlah pembayaran.

Jika perusahaan terlambat membayar gaji, perusahaan harus membayar denda kepada karyawan sebesar 2% per hari dari jumlah gaji yang harus dibayar.

3. Tunjangan

Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan juga menegaskan bahwa setiap perusahaan wajib memberikan tunjangan bagi karyawan yang telah memenuhi persyaratan. Tunjangan yang wajib diberikan antara lain tunjangan kesehatan, tunjangan hari raya, dan uang lembur.

Besaran tunjangan harus ditetapkan dalam perjanjian kerja atau peraturan perusahaan. Jika perusahaan tidak memberikan tunjangan sesuai dengan ketentuan, perusahaan harus membayar denda kepada karyawan sebesar 5% per bulan dari jumlah tunjangan yang harus diberikan.

Bagaimana Cara Menghitung Gaji Karyawan?

Dalam menghitung gaji karyawan, perusahaan harus memperhatikan regulasi terkait pengupahan dan melihat UMP atau UMK yang berlaku di daerah tempat perusahaan berada. Perusahaan juga harus memperhitungkan tunjangan, potongan, uang lembur, dan bonus karyawan dalam penghitungan gaji. Hal ini penting agar perusahaan dapat memenuhi hak karyawan dan meminimalkan risiko sengketa yang mungkin timbul pada masa depan.

Berikut ini adalah cara menghitung gaji karyawan yang akan diterimanya dalam periode satu bulan.

1. Hitung Gaji Pokok

Gaji pokok seorang karyawan biasanya akan ditentukan oleh perusahaan ketika dia telah lolos proses rekrutmen dan sudah masuk proses offering. Pada umumnya, perusahaan akan menawarkan jumlah take home pay yang akan diterima oleh karyawan dan memberikan rincian komponen-komponen yang terkait, termasuk gaji pokok.

Calon karyawan dapat menegosiasikan komponen-komponen gaji yang ditawarkan oleh perusahaan, seperti gaji pokok atau tunjangan, jika merasa masih kurang memadai. Dalam negosiasi ini, biasanya perusahaan akan diwakili oleh pihak Human Resource.

Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi besaran gaji pokok yang diterima oleh karyawan, di antaranya adalah pengalaman kerja, kemampuan perusahaan, posisi pekerjaan, latar belakang pendidikan, serta berbagai faktor lainnya.

Dalam menentukan gaji pokok karyawan, perusahaan perlu memperhatikan regulasi yang berlaku terkait pengupahan dan mengikuti standar UMP atau UMK yang berlaku di daerah tempat perusahaan beroperasi. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa perusahaan memenuhi hak-hak karyawan dan mencegah timbulnya sengketa terkait gaji pada masa depan.

Sebagai contoh, Paula adalah seorang Sales berpengalaman yang baru saja lulus proses rekrutmen dari perusahaan X. Setelah mempertimbangkan banyak hal dari Paula, perusahaan X memutuskan untuk memberikannya gaji pokok sebesar Rp8.000.000 per bulan.

2. Tambahkan Tunjangan Karyawan

Selain gaji pokok, karyawan biasanya juga menerima tunjangan seperti tunjangan kesehatan, tunjangan hari raya, dan tunjangan transportasi. Untuk menghitung total gaji karyawan, tambahkan besaran tunjangan-tunjangan tersebut ke gaji pokok karyawan.

Sebagai contoh, selain gaji pokok, perusahaan X juga memberikan Paula berbagai macam tunjangan bulanan untuk memenuhi kebutuhannya sebagai karyawan, seperti tunjangan transportasi, tunjangan alat elektronik, dan lain sebagainya. Setelah dihitung, total tunjangan bulanan yang didapatkan Paula adalah sebesar Rp2.000.000 per bulan.

3. Kurangi Potongan Karyawan

Perusahaan juga dapat melakukan potongan pada gaji karyawan, seperti potongan iuran BPJS Ketenagakerjaan, iuran BPJS Kesehatan, dan pajak penghasilan. Potongan ini harus dihitung dan dikurangkan dari total gaji karyawan.

Sebagai contoh, jika perusahaan X memberikan potongan iuran BPJS Ketenagakerjaan sebesar 3%, iuran BPJS Kesehatan sebesar 1%, dan pajak penghasilan sebesar 5% dari gaji Paula, maka total potongan yang dilakukan adalah:

(3%+1%+5%) x (Gaji Pokok + Tunjangan) = 9% x (Rp8.000.000 + Rp2.000.000) = Rp900.000 per bulan.

4. Hitung Uang Lembur dan/atau Bonus

Karyawan yang bekerja di luar jam kerja normal dapat menerima uang lembur sebagai kompensasi. Besaran uang lembur dihitung berdasarkan besaran gaji pokok karyawan, jam kerja lembur, dan tingkatannya. Selain itu, perusahaan juga dapat memberikan bonus kepada karyawan sebagai bentuk penghargaan atas kinerja yang baik. Besaran bonus biasanya dihitung sebagai persentase dari gaji pokok atau sebagai jumlah tetap.

Sebagai contoh, sebagai pegawai Sales, Paula mendapatkan komisi atau insentif atas kinerjanya. Pada bulan Januari, Paula berhasil bekerja dengan baik dan mendapatkan komisi atau insentif sebesar Rp5.000.000. Setelah itu, perusahaan X bisa menambahkan bonus tersebut ke dalam total gaji yang diterima oleh Paula.

5. Total Gaji Karyawan

Berdasarkan seluruh data di atas, maka total gaji yang akan diterima Paula pada bulan Januari adalah sebesar:

  • Total Gaji = (Gaji Pokok + Tunjangan – Potongan) + Bonus
  • Total Gaji = (8.000.000 + 2.000.000 – 900.000) + 5.000.000
  • Total Gaji = 9.100.000 + 5.000.000 = Rp14.100.000

Pada bulan Januari, Paula berhasil menerima total gaji atau take home pay sebesar Rp14.100.000.

Nah, cara menghitung gaji karyawan mudah sekali, bukan? Walaupun mudah, kamu harus tetap teliti dalam melakukan perhitungan gaji karyawan dan jangan sampai ada kesalahan data. Untuk membantu menyimpan dan mengelola data-data perusahaan secara digital, iHRS dari RecruitFirst dapat menjadi solusi yang sangat tepat untuk kamu gunakan. Kalau kamu ingin mengenal metode perhitungan gaji karyawan lainnya, kamu bisa membaca artikel berikut ini: Pelajari Cara Menghitung Gaji Prorata dengan Mudah

Selain menyimpan dan mengelola data perusahaan, RecruitFirst juga menyediakan berbagai macam solusi digital lainnya yang dapat mempermudah proses manajemen SDM perusahaan. Mari bergabung dengan RecruitFirst dan biarkan kami membantumu mengelola proses manajemen SDM perusahaan dengan lebih efisien!