Memahami Apa Itu Turnover Karyawan serta Faktor yang Memengaruhinya

Recruit First
Pengembangan Organisasi
08 Mar 2023
Memahami Apa Itu Turnover Karyawan serta Faktor yang Memengaruhinya

Turnover karyawan adalah salah satu tolak ukur yang dapat digunakan untuk menentukan kesuksesan sebuah perusahaan. Walaupun tidak selalu menandakan hal yang buruk, tetapi biasanya perusahaan dengan tingkat turnover karyawan yang tinggi menandakan ada masalah yang sedang terjadi. Oleh karena itu, setiap perusahaan harus dapat menekan tingkat turnover karyawannya.

Melalui artikel ini, kamu akan mempelajari secara lebih mendalam mengenai apa yang dimaksud dengan turnover karyawan, mulai dari pengertiannya hingga jenis-jenis dan penyebabnya. Selain itu, akan ada juga beberapa tip untuk menekan angka turnover karyawan di perusahaan. Mari simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!

Apa yang Dimaksud dengan Turnover Karyawan?

Turnover karyawan adalah sebuah istilah yang mengacu pada perubahan jumlah karyawan yang keluar dan masuk dalam suatu organisasi atau perusahaan. Tingkat turnover dapat dinyatakan dalam bentuk persentase dan dihitung dengan membandingkan jumlah karyawan yang keluar dalam suatu periode tertentu dengan jumlah total karyawan yang ada.

Makin tinggi tingkat turnover, maka makin banyak karyawan yang keluar dan makin besar juga masalah yang mungkin ada dalam perusahaan tersebut. Masalah-masalah yang ada ketika tingkat turnover karyawan tinggi dapat sangat beragam, mulai dari masalah manajemen, kurangnya kesempatan karier, kurangnya dukungan dari atasan atau rekan kerja, atau bahkan lingkungan kerja yang tidak sehat.

Di sisi lain, tingkat turnover karyawan yang rendah dapat mengindikasikan bahwa perusahaan berhasil mempertahankan karyawannya, yang mana dapat menghasilkan tenaga kerja yang lebih stabil dan produktif.

Perusahaan dengan tingkat turnover karyawan yang rendah berarti mereka berhasil menciptakan lingkungan kerja yang nyaman, kesempatan yang setara, kompensasi yang adil, dan lain sebagainya karena karyawan memutuskan untuk terus bertahan bekerja di sana. Kalau kamu ingin tahu bagaimana cara membuat skema kompensasi yang adil, kamu bisa mulai dengan mempelajari faktor-faktor yang memengaruhi besarannya di artikel ini: Pahami Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kompensasi Karyawan

Apa Saja Jenis Turnover Karyawan?

Turnover karyawan dapat dibagi ke dalam beberapa jenis, yaitu berdasarkan kesukarelaan seorang karyawan keluar, serta fungsi keluarnya karyawan bagi perusahaan. Berdasarkan kesukarelaan, turnover karyawan dapat dibagi menjadi dua, yaitu voluntary dan involuntary. Sementara itu, berdasarkan fungsinya, turnover karyawan juga dapat dibagi menjadi dua, yaitu functional dan dysfunctional.

Berikut ini adalah penjelasan lengkap mengenai jenis-jenis turnover karyawan.

1. Voluntary

Turnover yang voluntary terjadi ketika karyawan memutuskan untuk keluar dari perusahaan secara sukarela. Hal ini bisa terjadi karena berbagai macam alasan, seperti mencari peluang karier yang lebih baik, mencari tawaran gaji yang lebih tinggi, atau mencari lingkungan kerja yang lebih sehat. Perusahaan perlu memahami alasan-alasan di balik turnover yang terjadi karena sukarela ini untuk dapat meningkatkan tingkat retensi karyawan yang baik dan mengurangi tingkat turnover.

2. Involuntary

Turnover yang involuntary terjadi ketika perusahaan memutuskan untuk mengakhiri hubungan kerja dengan karyawan. Alasan untuk turnover involuntary bisa bermacam-macam seperti kinerja karyawan yang buruk, karyawan melanggar peraturan perusahaan, atau bahkan perusahaan sedang mengalami masalah keuangan.

Perusahaan perlu memastikan bahwa keputusan untuk mengakhiri hubungan kerja dilakukan dengan adil dan transparan, serta memastikan karyawan tetap merasa dihargai dan diakui kontribusinya selama bekerja di perusahaan.

3. Functional

Turnover yang functional terjadi ketika karyawan yang keluar adalah mereka yang memiliki kinerja yang buruk atau tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Dalam hal ini, turnover dapat membantu meningkatkan kinerja perusahaan dengan mengganti karyawan lama yang kurang produktif dengan karyawan baru yang lebih baik.

4. Dysfunctional

Turnover yang dysfunctional terjadi ketika karyawan yang keluar adalah mereka yang memiliki kinerja yang baik dan berkontribusi positif pada perusahaan. Dalam hal ini, turnover dapat menjadi masalah bagi perusahaan karena dapat mengurangi produktivitas dan keuntungan perusahaan. Perusahaan perlu melakukan upaya untuk mempertahankan karyawan yang baik dan memahami alasan di balik turnover dysfunctional jika hal tersebut sampai terjadi.

Apa Penyebab Terjadinya Turnover Karyawan?

Untuk mengatasi masalah turnover karyawan, perusahaan perlu memahami apa saja penyebab yang mendasarinya agar bisa mengambil tindakan yang tepat. Berikut ini adalah beberapa penyebab terjadinya turnover karyawan.

1. Faktor Individu

Seorang karyawan yang memutuskan untuk keluar atau dikeluarkan dari sebuah perusahaan dapat terjadi karena faktor individunya. Dalam kasus mereka yang memutuskan untuk keluar, biasanya karyawan tersebut ingin mencari kesempatan kerja yang lebih baik, seperti ingin mendapatkan gaji yang lebih besar, tanggung jawab yang lebih banyak, kesempatan berkembang, dan lain sebagainya.

Karyawan yang dikeluarkan oleh perusahaan juga dapat terjadi karena faktor individu dari masing-masing karyawan tersebut, seperti kinerjanya buruk, melanggar peraturan perusahaan, atau melakukan tindakan yang merugikan perusahaan. Namun, apa pun alasan di balik turnover ini, perusahaan perlu memperhatikannya agar bisa mengurangi tingkat turnover yang terjadi.

2. Faktor Perusahaan

Selain karena masalah individu masing-masing karyawan, kondisi perusahaan juga dapat menjadi penyebab terjadinya turnover. Sebagai contoh, ketika perusahaan sedang mengalami masalah keuangan, kemungkinan mereka harus memotong beberapa pengeluaran yang dirasa tidak diperlukan dan salah satunya dapat merupakan pemecatan beberapa karyawan.

Selain itu, banyak karyawan yang ingin keluar dari sebuah perusahaan juga karena kondisi perusahaan tersebut, seperti lingkungan kerjanya tidak sehat, kurangnya kesempatan untuk mengembangkan karier, atau bahkan karena lokasi perusahaan yang terlalu jauh dari rumahnya. Namun yang pasti, mempelajari alasan terjadinya turnover adalah hal yang harus dilakukan oleh perusahaan agar dapat menekan angka turnover yang terjadi.

Bagaimana Cara Menekan Tingkat Turnover Karyawan?

Untuk mencapai kesuksesan perusahaan, salah satu cara yang perlu dilakukan adalah menekan tingkat turnover karyawan. Berikut ini adalah beberapa cara menekan tingkat turnover karyawan yang dapat dilakukan dengan mudah.

1. Meningkatkan Komunikasi dan Keterlibatan Karyawan

Meningkatkan komunikasi dan keterlibatan karyawan adalah salah satu cara untuk mengurangi turnover karyawan. Perusahaan harus memastikan bahwa karyawan merasa dihargai dan didengarkan. Memiliki platform untuk karyawan memberikan masukan dan umpan balik dapat membantu perusahaan memahami kebutuhan dan keinginan mereka. Selain itu, memberikan peluang untuk karyawan berkembang dan belajar juga bisa membantu meningkatkan motivasi karyawan dan mempertahankan karyawan yang baik di perusahaan.

2. Menawarkan Paket Kompensasi dan Tunjangan yang Menarik

Menawarkan paket kompensasi dan tunjangan yang menarik juga dapat membantu perusahaan mempertahankan karyawan yang berkualitas. Perusahaan harus memastikan bahwa karyawan dibayar dengan cukup dan adil sesuai dengan kinerja mereka. Selain itu, memberikan tunjangan seperti asuransi kesehatan, program kesejahteraan, dan cuti yang fleksibel juga bisa membantu meningkatkan kepuasan karyawan dan mempertahankan mereka di perusahaan.

3. Memberikan Pelatihan dan Pengembangan Karier

Memberikan pelatihan dan pengembangan karier kepada karyawan akan sangat membantu untuk menekan tingkat turnover karyawan. Perusahaan harus memberikan kesempatan kepada karyawan untuk belajar dan mengembangkan keterampilan mereka serta jenjang karier yang jelas. Hal ini bisa membantu karyawan merasa dihargai dan diakui, serta meningkatkan kemampuan mereka untuk berkembang di perusahaan, yang pada akhirnya dapat membuat mereka bertahan di perusahaan. Untuk memahami metode pengembangan SDM dengan baik, kamu bisa membaca artikel berikut ini: 5 Strategi Pengembangan SDM yang Penting Dipahami

4. Menciptakan Lingkungan Kerja yang Bersih dan Sehat

Hal mudah seperti menciptakan lingkungan kerja yang bersih dan sehat juga dapat membantu mengurangi tingkat turnover karyawan. Perusahaan harus memastikan bahwa lingkungan kerja sudah bersih dan aman, serta memberikan dukungan untuk kesehatan mental dan fisik bagi karyawan. Selain itu, menciptakan budaya kerja yang inklusif dan ramah dapat membantu karyawan merasa nyaman dan dihargai di tempat kerja. Hal ini dapat membantu meningkatkan motivasi karyawan dan mempertahankan mereka di perusahaan.

5. Memanfaatkan Teknologi

Di era yang sudah serba digital seperti sekarang, pemanfaatan teknologi adalah salah satu cara terbaik untuk mempertahankan karyawan. Ada banyak sekali teknologi yang dapat membantu mempermudah pekerjaan karyawan, salah satunya seperti perangkat manajemen SDM RecruitFirst.

RecruitFirst memiliki berbagai solusi digital yang dapat membantu karyawan dan juga tim HR di perusahaan dalam bekerja, seperti absensi online, penyimpanan dan pengelolaan data, pelacakan soft copy faktur bulanan, dan masih banyak lagi. Yuk pertahankan karyawan terbaikmu dengan menghubungi RecruitFirst sekarang juga!